Yuk ikut menjadi volunteer di Papua! [ii]

ʟ ᴜ ᴄ ʏ
3 min readFeb 15, 2019

--

Oke, sebelumnya sudah dibahas mengenai program volunteering di Waghete, Papua. Mari kita lihat mengenai kondisi alam serta tantangannya.

Waghete
http://disbudpardeiyai.blogspot.co.id

Teritorial dan fasilitas:

  1. Waghete saat ini berada di wilayah kabupaten Deiyai — kabupaten yang baru terbentuk.
  2. Waghete berada di Papua Tengah — 255 km dari kota Nabire — kota yang terletak di teluk Cendrawasih. Untuk mencapai Waghete (dari Nabire) ada dua cara. Melalui udara — dengan menggunakan pesawat, membutuhkan waktu 30 menit dan menggunakan jalan darat, membutuhkan waktu 9 jam.
  3. Waghete adalah wilayah yang berada di ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut. Karena itu, suhu di Waghete cukup dingin. Rata-rata suhu harian adalah 15 derajat Celsius. Suhu pada malam hari dan pagi bisa mencapai 10 derajat Celsius. Curah hujan di tempat ini cukup tinggi. Hampir setiap sore terjadi hujan.
  4. Kota terdekat dari Waghete adalah Enarotali — terletak sekitar 34 KM arah Timur Waghete.
  5. Di Waghete belum terdapat jaringan listrik. Kebutuhan akan listrik diatasi dengan sistem solar cell yang disimpan pada aki atau berkala menggunakan genset/diesel listrik. Untuk signal handphone sudah ada. Di sini hanya ada jaringan Telkomsel.
  6. Penerangan yang ada, khususnya di pastoran Waghete adalah menggunakan solar cell/accu.
  7. Peralatan elektronik dengan konsumsi energi rendah tetap bisa dibawa ke tempat ini. Ada solar cell dan inverter untuk menghidupkan barang-barang elektronik tersebut.

Beberapa hal yang menantang:

  1. Cuaca ekstrim — cuaca dan suhu yang dingin serasa tidak ada habis-habisnya di tempat ini. Bagi yang memiliki alergi dingin, ini akan menjadi persoalan yang sulit. Maka, harus benar-benar sehat.
  2. Belum adanya listrik — bagi orang modern kemungkinan ini akan menjadi persoalan tersendiri.
  3. Kesendirian — ketika malam, suasana dan keadaan di Waghete begitu sepi dan gelap. Pada malam hari, di luar rumah praktis tidak ada aktivitas manusia. Kecuali pada saat-saat tertentu ketika ada acara publik bersama.
  4. Karena ini adalah daerah pedalaman, harga-harga kebutuhan hidup begitu tinggi. Kalau pun memiliki cukup uang, kadang tidak ada barang yang bisa dibeli. Nilai mata uang rupiah berbeda dengan di pulau Jawa. Sebagai gambaran, uang receh terkecil yang digunakan di Waghete adalah 1.000 rupiah.
  5. Harus menurunkan standar intelektual dan idealisme — orang-orang yang kita hadapi adalah orang-orang yang begitu sederhana, bayangkanlah bahwa ada banyak anak-anak SMP/SMA yang belum bisa membaca dan menulis, inilah gambaran pendidikan mereka. Mungkin kita memiliki macam-macam idealisme sebelum datang ke tempat ini, tetapi kita akan berjumpa dengan orang-orang yang begitu sederhana dengan kebutuhan-kebutuhan yang sederhana pula. Yang paling penting dan patut diingat dari semua di atas adalah kesungguhan kita untuk mau hadir bagi orang Papua di sini, atau dengan kata lain yang pertama kita berikan adalah HATI kita.
Program sukarelawan Katolik  anak-anak di Waghete
https://diengsj.wordpress.com/2013/05/31/children-of-waghete/

Ada baiknya mempelajari dahulu mengenai kondisi pendidikan di Papua agar tidak kaget ketika sampai di sana. Untuk mendaftar menjadi guru volunteer di Waghete dapat langsung menghubungi Pastor Nico di nicosj@jesuits.net.

--

--

ʟ ᴜ ᴄ ʏ
ʟ ᴜ ᴄ ʏ

Written by ʟ ᴜ ᴄ ʏ

I'm a part time (artist) who lives 17% in the digital world, 3% in the dream world and 80% in the real world.

No responses yet